Menanti Raja Hari

Hidup, hidup mungkinkah lebih baik, kepada kita yang menjalani hidup cukup baik, menurut kita pribadi,  kurang baik dari sisi kelam mana kita kurang baik, menurut si kurang baik, kita memang kurang baik, ya manusia hanya bisa melihat dengan mata kepalanya, bukan dengan mata hati telanjangnya. 

Jarum jam berputar ke kanan  dengan detaknya salaing berpacu dengan dentuman jantung ini, peduli apa untuk hari esok, dengan segala bosannya, sudah dapat terbayangkan, gerak tubuh pun tak beraturan, lebih baik diam melihat benda di sekeliling hingga pandangan menjadi blur, lamunan ini sedikit berarti dengan nada tak beraturan di telinga, di mulai dan di berhentikan di tengah tengah liriknya, ya hanya bisa mendengar sampai mata terlelap pulas, namun tak begitu.

Melihat kepulan kabut bercampur asap, di bawah sang bulan ceria di pagi hati tak bahagia, karena salalu harinya tak melihat sang raja hari naik perlahan menghangati sisa purnama yang di sapu gerombolan angin, dan ketika suara merdu pukul setengah lima berkumandang bersahut sahutan dengan ayam, waktu tanda menghadap sang pencipta dan berdoa mimpi indah sampai kembali ke dunia nyata, selamat datang cakrawala semoga kita bertemu esok pagi.

Quotes by Fariz Syarif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar