About Me


Bogor, 21 November 1993 tepatnya adalah hari minggu pada saat itu. Muhamad Fariz Syarif di lahirkan di dekat rumahnya oleh Bidan Hj, Nursiyah Jl. KH Soleh Iskandar Kayumanis Bogor. Bayi kecil pasangan suami istri Achyadi Syarif dan Herlina itu memang cukup menyulitkan ibunya pada saat ingin melahirkannya ke dunia. Kenapa tidak, ibu dari Fariz mulai merasakan kontraksi pada hari sabtu pagi, namun ia baru bisa di lahirkan ke dunia pada hari minggu siang.

Semua sanak keluarga memang sangat cemas pada detik detik kalahirannya. Karena ia merupakan cucu pertama dari kakek neneknya di Bogor. Kelahirannya pun di sambut dengan tawa dan tangis haru oleh sanak keluarga yang datang pada saat proses melahirkan. Pada saat itu ayahnya pun langsung mentelepon ke mertuanya yang tidak lain adalah kakek dan nenek Fariz yang tinggal di Palembang. Mereka pun sama gembiranya dengan sanak keluarga di Bogor pada saat itu.

Dan Fariz pun tumbuh menjadi anak yang riang gembira sewaktu kecil. Ia pun langsung di sekolahkan TK pada umur 4 tahun di TK Al-Hidayah Bogor yang dekat dari rumahnya. Fariz kecil sangat di sayangi oleh ibunya karena pada saat itu ia belum mempunyai adik, dan menjadi anak satu satunya dari ayah ibunya dan sekaligus menjadi cucu satu satunya dari kakek neneknya di Bogor. Fariz kecil pun sangat aktif bergerak dan bisa di bilang tak mau diam. Beranjak dewasa ia cendrung lebih pendiam namun hyperaktif di tempat sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar