Wright Laboratory di Ohio mengajukan proposal 3 halaman untuk berbagai senjata kimia yang tidak mematikan. Daftar ini kemudian diminta oleh Sunshine Project lewat Freedom of Information Act. Dalam satu kalimat dijelaskan bahwa aphrodisiac kuat dapat dijatuhkan ke tentara lawan dan menyebabkan “perilaku homoseksual”. Dokumen ini juga mengandung beberapa ide lain, misalnya menyemprot musuh dengan pheromone lebah dan menyembunyikan sarang lebah di daerah tempur. senjata ini di sebut Senjata cinta, yang dimaksud adalah bom bahan kimia yang bersifat afrodisiak, artinya bisa meningkatkan gairah seksual siapa pun yang menghirupnya. Namun, bahan itu bakal direkayasa sehingga yang timbul adalah ketertarikan terhadap sesama jenis. Tujuannya, memengaruhi kedisiplinan dan moral tentara musuh. Usul tersebut diajukan laboratorium Wright milik angkatan darat AS.
Bom halitosis atau bom gay secara teori tidak mematikan. Ketika digunakan, akan mengeluarkan feromon perempuan yang kuat. Idenya adalah bahwa afrodisiak akan membuat prajurit musuh sangat tertarik satu sama lain sehingga mereka akan menjadi terganggu dan lebih mudah untuk diserang.
feromon adalah jenis hormon pada binatang atau manusia untuk menarik lawan jenisnya. feromon manusia bisa didapat dari menyemprotkan minyak wangi ke titik tertentu tubuh,hehe
kalo lebah mau kawin, dia cukup mengeluarkan feromon ke udara, lalu si lawan jenis yang terpisah pada jarak jutaan kilometer, langsung nyamperin. terus tau sendiri deh.
Orang kimia itu aneh-aneh. senjata sejenis juga pernah dibuat oleh Rusia. bedanya bom diisi oleh sejenis serpihan berbentuk paku-paku kecil, sekali ditembak di udara mengenai kepala, darah bercucuran dimana-mana. mematikan penglihatan.
prinsip ini juga dipakai dalam penyebaran virus mematikan di daerah tertentu, isi bomnya bukan paku atau hormon tetapi kuman atau virus tertentu, namanya bom biologi. virus bertebaran di udara dan berkembang biak menjadi wabah penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar